Abu Bakar adalah seorang sahabat dekat nabi Muhammad saw. Beliau golongan pertama yang masuk islam. Pada awal penyebaran Islam di Makkah, ia begitu bersemangat mengajak orang-orang masuk islam. Dengan usahanya yang begitu gigih, ia berhasil mengajak beberapa orang yang dikenalnya masuk ke dalam islam.
Suatu hari , Abu Bakar mengetahui bahwa ada seorang budak laki-laki yang bernama Bilal. Masuk Bilal ke dalam ke dalam Islam diketahui oleh tuannya yang bernama Umayyah. Umayyah sangat marah denga keislaman budaknya tersebut sehingga Bilal di bawa ke padang pasir yang sangat panas untuk dianiaya. Di saat matahari bersinar dengan teriknya itu, tubuh Bilal dibaringkan telentang menghadap matahari. Pada waktu itu, seandainya ada sepotong daging diletakkan di padang pasir itu,beberapa jam kemudian daging itu menjadi kering.
Tidak cukup sampai disitu. Umyyah kemudian meletakan sebuah batu besar di atas dada Bilal. Umayyah melakukan semuai itu karena ingin mengembalikan Bilal kepada agamanya yang lama. Saat itu Umayyah berkata,” Kamu tidak akan kulepaskan dari siksaan ini. Aku akan melepaskan penderitaanmu kalau kau mau mendustakan Muhammad dan kembali mengikuti agamamu yang dahulu, menyembah berhala-berhala Latta dan Uzza.”
Bilal menjawab dengan tegas dan tidak gentar sedikitpun seraya berkata,” Ahad.. Ahad…Ahad…!”
Pada saat itu Abu Bakar datang dan menegur Umayyah,”Hai, Umayyah! Tidakkah engkau takut kepada tuhan yang menjadikanmu saat engkau menganiaya orang yang engkau anggap rendah ini? Sampai kapan engkau akan menganiaya orang ini?”
Umayyah menjawab,” Bukankah engkau yang mula-mula merusak orang ini?”
Abu Bakar,” Oh, jadi aku yang telah merusak orang ini?”
Umayyah menyahut,”Ya, orang ini adalah budakku, mengapa engkau menyuruhnya untuk mengikuti Muhammad?”
Mendapatkan jawaban seperti itu, Abu bakar lantas mencoba untuk membebaskan Bilal dengan membelinya dari Umayyah. Pada awal nya Umayyah keberatan untuk menjual, namun Abu Bakar terus berusaha untuk bisa membeli Bilal dari Umayyah.
“Hai, Umayyah, sesungguhnya budakmu ini sudah terluka dan tak mampu lagi bekerja untukmu. Untuk apa lagi engkau tetap memilikinya?” Aku menawar budakmu dengan harga yang lebih mahal dari harga budak pada umumnya sehingga engkau akan mendapatkan keuntungan dari hal ini,” kata Abu Bakar mencoba meyakinkan Umayyah.
Akhirnya, Umayyah tertarik dengan tawaran Abu bakar dan menjualnya Bilal kepada Abu Bakar. Lalu, Bilal dibawa Abu Bakar ke rumahnya dan di rawat luka-lukanya. Setelah sehat, Abu bakar kemudian memerdekakan Bilal dari statusnya sebagai budak. Selanjutnya, Bilal menjadi seorang yang memeluk islam dengan sungguh-sungguh.
Setelah Abu bakar menolong dan membebaskan Bilal, Allah kemudian menurunkan wahyu kepada Rasulullah saw. Yang isinya:
“Demi malam apabila menutupi(cahaya siang), dan siang apabila terang benderang, dan penciptaan laki-laki dan perempuan,sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda. Ada pun orang yang memberikan(harta di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik(surga) maka kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.
Dan adapun, orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala terbaik maka kelak kami akan menyiapkan baginya(jalan) yang sukar. Dan, hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa. Sesungguhnya kewajiban kamilah memberi petunjuk.
Dan, sesungguhnya kepunyaan kamilah akhirat dan dunia. Maka, kami memperingatkan kamu dengan neraka yang menyala-nyala. Tidak ada yang masuk ke dalamnya, kecuali orang yang paling celaka, yang akan mendustakan(kebenaran) dan berpaling(dari iman).
Dan, kelak akan dijatuhkan orang yang paling takwa dari neraka itu, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya, padahal tidak ada seorang pun memberikan suatu kenikmatan kepadanya yang harus dibalasnya,tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridaan Tuhannya yang maha tinggi. Dan, kelak dia benar-benar mendapatkan kepuasan.” (QS al-Lail[92]: 1-21)
Comments
Post a Comment