Suatu hari,kaum musyrikin Quraisy mengadakan sayembara. Mereka mengumumkan bahwa barang siapa bisa menangkap Muhammad dan membawanya ke Makkah, ia akan mendapat hadiah seratus ekor unta.
Seorang ketua dari suatu qabila yang bernama Suraqah mendengar sayembara tersebut. Ia sangat tergiur dengan jumlah hadiah yang ditawarkan. Ia pun mempersiapkan diri untuk mengejar Muhammad.
Tidak berapa lama kemudian, Suraqah telah siap dengan senjata dan kudanya. Dengan cepat, ia memacu kudanya unttuk mengejar Muhammad dan sahabatnya, Abu Bakar. Rasulullah saw. Dan Abu Bakar sendiri tengah dalam perjalanan ke Madinah untuk hijrah.
Dalam waku yang singkat, Suraqah berhasil menyusul Rasulullah dan Abu Bakar hingga berada di belakang mereka. Melihat musuh dan kudanya makin dekat, Abu Bakar menjadi sangat khawatir dan berkata kepada Rasulullah,” Ya ,Rasulullah! Ada orang yang mengejar kita. Sekarang kita mungkin akan tertangkap.”
Rasulullah bersabda,”Hai, Sahabatku, jangan bersusah hati karena sesungguhnya Allah beserta kita, bukan?”
Suraqah makin dekat dan sedikit lagi tentu ia akan mengayunkan pedangnya. Kekhawatiran Abu Bakar makin besar. Ia menanggis sambil berkata,” Orang itu pasti akan menangkap kita, Rasulullah.”
Rasulullah bertanya,” Mengapa engkau menangis,Sahabatku?”
“Demi Allah, saya tidak ,menangis jika diri saya yang tertangkap atau terbunuh, tetapi saya menangis karena saya takut engkau yang tertangkap,” Jawab Abu Bakar masih dengan kekhawatirannya.
Rasulullah bersabda,”Oh, sahabatku Allah beserta kita.” Kemudian, beliau berdoa kepada Allah.
Tiba-tiba saja kuda yang di tunggangi Suraqah tergelincir dan jatuh. Rasulullah dan Abu Bakar seperti tidak peduli dengan jatuhnya Suraqah. Mereka kemudian melanjutkan perjalanan.
Tidak berapa lama, Suraqah dan kudanya bangun kembali dan mencoba untuk mengejar Rasulullah. Sebenarnya , ia mulai merasa khawatir dengan apa yang dilakukannnya, namun ia meyakinkan diri untuk terus mengejar Rasulullah.
Sesampai di dekat Rasulullah, ia dapat mendengar doa yang di baca Rasulullah. Tiba-tiba , kudanya tergelincir kembali. Suraqah kembali terpental ke tanah. Kali ini, kaki kuda yang di tunggangi Suraqah sampai terbenam ke dalam pasir hingga lutut.
Suraqah kembali mencoba untuk membangun kudanya. Namun, tiba-tiba asap keluar dari dalam tanah. Suraqah sangat kaget ia mulai berpikir panjang lagi, Suraqah berlari mengejar Rasulullah sambil berteriak memanggil nama Rasulullah.
Rasulullah dan Abu Bakar kemudian menghentikan perjalannya. Beliau melihat Suraqah berlari ke arahnya.
“Ya, Rasulullah, saya mohon maaf atas perbuatan saya tadi dan saya mohon agar engkau tidak membalas perbuatan saya di masa yang datang.” Suraqah memohon kepada Rasulullah.
Rasulullah melihat Suraqah meminta maaf dengan sungguh-sungguh Rasulullah pun memaafkannya,bahkan kemudian beliau, mendoakan Suraqah menjadi seorang yang kaya raya.Suraqah pun merasa senang .Di kemudian hari, ia memeluk islam serta menjadi orang yang kaya raya.
Comments
Post a Comment