Umar bin Abdul Aziz adalah seorang khalifah yang terkenal dengan keshalihannya. Ia senantiasa bersikap hati-hati dalam membuat keputusan dari sebuah perkara. Ia sangat takut jika dirinya bertindak zalim terhadap warganya.
Suatu hari, Umar bin Abdul Aziz melihat seseorang dalam keadaan mabuk berat. Rupanya, orang itu telah minum arak hingga membuatnya tidak sadar dengan apa yang sedang dilakukannya . Tubuhnya seperti akan jatuh setiap kali ia melangkah kakinya. Sambil terus berbicara macam-macam, orang mabuk it terus melangkahkan kaki tanpa memedulikan kehadiran Umar bin Abdul Aziz yang tengah mengawasinya.
Saudara menjadi aturan bahwa mabuk-mabukan adalah sebuah pelanggaran serta sangat merugikan bagi diri dan orang-orang yang ada di sekitarnya. Al-Qur’an juga melarang setiap muslim untuk minum minuman keras . Oleh karena itu, Umar bin Abdul Aziz kemudian mencoba menangkap Si Pemabuk untuk diberi hukumannya. Aturan harus di tegakkan bagi siapa pun yang melanggarnya.
Saat Umar bin Abdul Aziz hendak menangkapnya,tiba-tiba si pemabuk itu mengeluarkan kata-kata kotor terhadap diri Umar bin Abdul Aziz. Mendengarkan cacian itu, tiba-tiba saja Umar bin Abdul Aziz menghentikan langkahnya dan mengurungkan niatnya untuk menangkap Si pemabuk . Ia pergi meninggalkan si pemabuk itu . Hal ini tentu saja menimbulkan rasa heran di hati orang-orang yang melihat kejadian tersebut.
Seorang kemudian bertanya kepada Umar bin Abdul Aziz,”Ya, Amirul mukminin, mengapa ketika si pemabuk itu memaki, engkau malah meninggalkannya?”
Umar lalu menjawab,” Ia telah membuatku jengkel dengan makiannya. Oleh sebab itulah, seandainya aku jadi menghukum si pemabuk itu,itu mungkin karena kemarahanku kepadanya. Saya tidak suka menghukum seseorang hanya karena kemarahanku.”
Comments
Post a Comment