Di kalangan bani Israil, terdapat seorang ahli ibadah yang senantiasa beribadah kepada Allah sepanjang waktu. Setan telah beberapa kali menggoda dan mencoba menyesatkan, namun selalu gagal.
Suatu hari, Si Ahli ibadah keluar rumah untuk menyelesaikan sebuah urusan. Setan mengikutinya dari belakang untuk mendapat kesempatan Si Ahli Ibadah, Namun ternyata tidak berhasil.
Lalu, setan mencoba untuk memunculkan rasa takut Si Ahli Ibadah. Ia membisik agar Si Ahli Ibadah membayangkan akan dijatuhi sebuah bukit yang sangat besar. Namun, Si Ahli Ibadah selalu berzikir kepada Allah sehingga ia tidak pernah merasa takut .
Usaha lain dari setan adalah mengubah wujud dirinya menjadi ular yang melingkar di kaki Si Ahli Ibadah ketika shalat dan merambat ke badan hingga ke atas kepalanya. Namun, Si Ahli Ibadah tidak terpengaruh sedikit pun dengan ulah setan itu. Ia hanya menyinkirkan ular itu dengan tangannya, lalu melanjutkan shalatnya.
Setelah Si Ahli Ibadah selesai shalat, setan kemudian berkata kepada Si Ahli Ibadah,”Saya sudah berusaha untuk menyesatkanmu, tapi aku selaku tidak bisa. Kini saya akan berteman denganmu.”
Si Ahli Ibadah menjawab,”Saat engkau menakutiku, alhamdulilah aku tidaak takut. Sekarang saya sama sekali tidak ingin berteman denganmu.”
Setan penasaran dengan sikap Si Ahli Ibadah, ia lalu mencoba cara lain berkata,” Apakah engkau tidak ingin mengetahui keadaan keluargamu sepeninggalmu?”
“Saya tela mati sebelum mereka ,” jawab Si Ahli Ibadah dengan tenang.
“Lalu, mengapa kamu tidak bertanya bagaimana aku menyesatkan anak Adam?”
“Baiklah, aku tanya kepadamu, bagaimana kamu menyesatkan anak Adam?”
Lalu,setan berbicara dan memberitahukan berbagai cara ia menyesatkan anak Adam.” Aku menyesatkan anak Adam dengan tiga hal,pertama bakhil, lalu marah, dan terakhir mabuk.
Agar manusia bakhil, kami mencoba memasukkan bayangan ke dalam hatinya bahwa hartanya sangat sedikit sehingga ia akan sayang untuk mengeluarkan kewajiban-kewajiban.
Lalu, ketika manusia marah maka kami permainkan ia seperti anak kecil yang mempermainkan bola. Meskipun ia dapat menghidupkan orang mati dengan doanya , kami tetap tidak putus asa untuk menyesatkan sebab ia membangun dan kami yang merobohkannya denga satu kalimat saja.
Demikian pula jika seseorang telah mabuk maka kami tuntun dia dengan mudah untuk melakukan berbagai kejahatan, sepertinya hal kambing di tuntun sesuka kami.”
Si Ahli Ibadah kini menyadari, betapa liciknya setan dalam menyesatkan manusia. Ia kini makin hati-hati untuk tidak masuk ke dalam jebakan setan yang mampu menyesatkan setiap manusia di muka bumi ini.
Comments
Post a Comment